Sabtu, 14 Maret 2009
mio vs beat
Yamaha Mio Sporty, menggunakan engine 113.7cc SOHC. Power yang dihasilkan sebesar 8.9 PS pada 8000RPM. Torsi maksimum yang dihasilkan 0.88 kgf m pada 7000RPM. Sistem pendingin masih pake udara. Compression Rationya mencapai 8.8:1, dan berat kosong motor ini mencapai 87kg.
* Honda Beat, menggunakan engine 108cc. Power yang dihasilkan 8.22 PS pada 8000RPM. Torsi maksimum yang dapat dihasilkan 0.85 kgf pada 5500RPM… !!! Sistem pendingin sama aza dengan Mio pakai udara. Compression Rationya sebesar 9.2:1, dan berat kosong sebesar 89 kg.
Dari data diatas dapat diketahui bahwa kalau soal power Yamaha Mio lebih unggul,.. mau dilihat power to weight rationya juga lebih unggul… !!! Torsi Yamaha Mio lebih unggul.. namun Honda Beat lebih cepat mencapai torsi maksimumnya dibandingkan Yamaha Mio.. !!!
Desain
Secara bentuk memang mirip-mirip… namun yang berbeda adalah lampu yang digunakan pada Honda Beat sudah menyatu dengan body alias lampu tolol.. !!! Sedangkan lampu Yamaha Mio Sporty headlamp nya berbeda…
Rem, Ban dan Fitur lain
Secara umum rem kedua skutik ini sama, yaitu depan menggunakan cakram, sedangkan belakang tromol… !!! Terkait dengan ban, Honda Beat menggunakan ban yang lebih gambot dibandingkan Yamaha Mio… !!! Hal ini lebih menguntungkan terutama dari mindset konsumen yang lebih menyukai ban gambot. Fitur lain yang patut diperhitungkan adalah penggunaan side stand switch dan parking brake lock… faktor ini patut dihitung… !!!
Harga
* Yamaha Mio Sporty dibanderol seharga Rp. 11.68 jeti… !!! Lebih murah dibandingkan Honda Beat
* Honda Beat dibanderol seharga Rp. 12 jeti… sedikit lebih mahal dibandingkan Yamaha Mio
Harga memang secara eksplisit lebih murah Yamaha Mio, namun selisihnya nggak banyak cuma Rp. 300 rebu… dan ini bisa debatable.. dalam artian.. dengan tambahan fitur seperti side stand switch dan parking brake lock… bisa jadi secara harga relatif imbang
Faktor First Penetration
kayaknya Yamaha mio lebih unggul (banyak spare parts yang udah tersebar) tapi semua terserah anda !!!
Cara Kerja CVT
Mungkin banyak yang belum mengerti cara kerja dari mesin matik atau CVT(Continuously Varible Transmission). Ternyata lebih sederhana dari mesin konvensional atau mesin bertransmisi.
Semua komponen CVT terdapat pada boks CVT atau secara kasat mata bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri motor matik kita, yang terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depan(Drive Pulley), puly belakang(Driven Pulley) dan v-belt. Puly depan dihubungkan ke crankshaft engine(kruk-as), sedangkan puly belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menghubungkan puly depan dan puly belakang adalah v-belt.
Pada saat stationer atau putaran rendah, puly depan memiliki radius yang kecil dibandingkan dengan puly belakang atau rasio gigi ringan. Seiring dengan bertambahnya putaran mesin (rpm), maka puly depan radiusnya juga ikut membesar sedangkan puly belakang justru mengecil atau sama dengan rasio gigi berat.
Untuk kerja v-belt hanya menghubungkan kedua puly tersebut agar dapat berjalan secara bergantian. Jadi saat puly depan membesar maka yang menyebabkan puly belakang mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt selalu sama pada proses ini.
Karena kerja CVT yang linear, maka mesin matik dapat menghasilkan akselerasi yang halus tanpa adanya kehilangan tenaga.
bagaimana cara kerja AIS (Air Induction System)
Lokasi : Jakarta
Subyek: Bagaimana Cara Kerjanya? AIS Mon May 19, 2008 5:04 pm
Air Induction System (AIS)
Bagaimana Cara Kerjanya?
Di semua motor baru sudah pasti dilengkapi AIS (Air Induction System). Fungsinya untuk mengurangi kepekatan atau polusi gas buang. Namun banyak yang salah kaprah dan menuduh AIS sebagai biang keladi yang bikin tenaga mesin ngedrop. Akibatnya banyak yang melepas atau membuang AIS.
Nah, biar tidak salah paham tentang AIS, lebih baik tahu cara kerjanya. Juga mesti tahu dulu namanya. Kan nama AIS sendiri sebutan dari Yamaha. “Khusus di Honda, SASS (Secondary Air Supply System),” jelas Handy Hariko, Deputi Technical Service Division, PT Astra Honda Motor (AHM).
“Di Suzuki beda lagi namanya. Disebut PAIR (Pulsed Secondary Air Injection System),” timpal Pendy Suryanda dari bagian training roda dua, PT Indomobil Niaga Interantional. Begitupun di Kawasaki sudah pasti lain. Namanya HSAS (High-performance Secondary Air System).
Fungsinya sama dan tidak ada bedanya. Begitu juga cara kerjanya. “Menginjeksikan udara ke lubang exhaust. Sehingga polutan gas buang jadi berkurang,” ucap Handy Hariko sambil tersenyum.
Karena cara kerjanya sama, biar lebih tahu dan tahu lebih, monggo ambil sampel SASS seperti di Honda Supra X 125.
Namun sebelum tahu cara kerjanya harus tahu dulu komponen pendukung SASS. Paling utama rumah SASS yang seperti keong. Ukurannya kira-kira segede keong laut atau sawah. Iya, kalau besar sekali namanya Keong Mas. Kalau itu adanya di Taman Mini Indonesia Indah.
Rumah keong ini sebenarnya hanya sebagai katup buka-tutup. Di rumah keong juga ada tiga slang. Dua slang besar berdiameter 10 mm dan satu lagi kecil dengan diameter 5 mm. Dua slang besar tadi beda tujuan. Ada yang yang menuju filter udara dan satu lagi menuju pipa di kepala silinder. Sedang slang kecil menuju intake manifold.
Jadi cara kerjanya juga praktis. Ketika motor distarter, terjadi kevakuman di manifold. Lalu kevakuman diteruskan lewat slang kecil menuju rumah keong SASS. Katup SASS terbuka dan memungkinkan udara dari boks filter terisap akibat kevakuman dari lubang buang.
“Akibatnya udara dari boks filter mengalir menuju lubang buang. Campur dengan gas bekas,” jelas Handy Hariko yang berkulit bersih dan berambut lurus itu. Kepekatan gas buang jadi berkurang.
Lebih jelas lihat skema.
GAS BEKAS LEBIH AMAN
Gas hasil pembakaran sudah pasti beracun. Kan mengandung CO (karbon monoksida) dan HC (hidro karbon). Dengan diinjeksikannya udara lewat SASS atau AIS, tentu bikin lebih aman. Supaya tidak begitu beracun.
Misalkan CO di lubang buang yang sedang mengalir ketemu udara yang mengandung oksigen (O2). Hasil perkawinannya jadi CO2 yang tidak begitu berbahaya dibanding CO.
Begitupun HC jika ketemu udara yang mengandung oksigen (O2). Maka akan terjadi perkawinan dan menghasilkan H2O (air) dan karbon yang dilepas ke udara. Ini bikin molekul hidrokarbon berbahaya jadi ramah lingkungan. Ini tugas sebenarnya.
DI LUAR SISTEM MESIN
Dilihat dari cara kerjanya, SASS alias AIS sudah pasti di luar sistem mesin. Dengan begitu tidak mempengaruhi cara kerja mesin. Wajar jika keberadaan AIS tidak berpengaruh terhadap pengurangan tenaga mesin.
Seperti pernah dites Em-Plusedisi lalu. Menggunakan dynotest, dipasang dan tanpa AIS, tenaga mesin tetap sama. Tidak ada bedanya, Bro. Namun sedikit bijak jika tetap dipasang. Kan mampu mengurangi polutan.
Langganan:
Postingan (Atom)